Recent Comments

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInRSS FeedEmail

Minggu, 12 Agustus 2012

A.      ILMU TAUHID
Adalah aqidah. Aqidah berarti keyakinan. Keyakinan bahwa Allah itu Maha Esa. Aqoid juga berarti sebuah ikatan yang kuat antara manusia sebagai makhluk dengan Allah sebagai Khaliq. Ikatan yang kuat antara sesama manusia dalam satu keyakinan. Satu tauhid dan tauhid yang satu.
Tujuan ilmu tauhid adalah mengesakan Allah, ilmu kalam juga dinamakan dengan ilmu tauhid, karena secara pokok sama-sama menetapkan keesaan Allah dalam zat dan perbuatan-Nya dalam menjadikan alam semesta hanya Allah lah menjadi tempat tujuan terakhir alam ini.
B.      ILMU KALAM
Secara hafiah kalam berarti perkataan. Sedangkan ilmu kalam sendiri dapat dipahamu sebagai satu kajian ilmiah yang berupaya untuk memahami keyakinan-keyakinan keagamaan dengan didasarkan pada argumentasi yang kokoh. Al-iji pernah mengidentifikasi beberapa sebab yang mungkin menjadi alasan penamaan disiplin keilmuan ini dengan istilah ilmu kalam, yaitu : (1) ilmu kalam sebagai oposisi bagi logika di kalangan filsuf; (2) diambil dari judul bab-bab dalam buku dengan pembahasan terkait yang umumnya diawali dengan perkataan “al-kalam fi…” (atau : pembahasan tentang …); dan (3)dinisbatkan kepada para isu paling populer dalam perdebatan kaum mutakallim (ahli kalam), yaitu tentang kalam Allah. Menurut al-Farabi, ilmu ini dapat berguna untuk mempertahankan atau menguatkan penjelasan tentang akidah dan pemahaman keagamaan islam dari serangan lawan-lawannya melalui penalaran rasional. Tetapi patut dicatat bahwa ilmu kalam yang berkembang dalam Islam ini, sekalipun dalam pembahasannya banyak mempergunakan argumen-argumen rasional, umumnya tetap tunduk kepada wahyu. Perbedaan yang kerap muncul hanya terletak pada tingkat pengakuan fungsi akal untuk memahami wahyu serta tingkat iberalisasi interpretasi dari skripturalisas (kehafiahan) pembacaan atas teks. Pada fokus ini ilmu kalam dapat dibedakan dari filsafat maupun fikih. Ilmu kalam merupakan ilmu yang membahas segala sesuatu yang erhubungan dengan uluhiah, termasuk kalmullah.
C.      ILMU USHULUDDIN
“Ushul” : pokok, fondmen, prinsip, aqidah, peraturan.
“Aiddiin” : agama
Ushuluddin adalah pokok-pokok atau dasar-dasar agama.
Ilmu tauhid dapat pula dikatakan ilmu ushuluddin karena menguraikan pokok-pokok kepercayaan dalam agama islam.
D.      ILMU AQOID
1.         Bahasa : aqo’id adalah bentuk jamak dari aqidah yang bermakna pengikat yang kuat bersumber dari kata aqada, ya qidu dan aqdan.
2.         Istilah :
a.       Aqaid adalah perkara-perkara yang hati anda membernarkannya.
b.      Jiwa anda tentram karenanya
c.       Ia menjadikan rasa yakin pada diri anda tanpa tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Ilmu kalam juga disebut ilmu aqoid (ilmu ushuluddin) hal ini dapat dimengerti karena persoalan kepercayaan menjadi pokok ajaran agama itulah yang menjadi pokok pembicaraannya.
E.       ILMU TEOLOGI ISLAM
Teologi sama saja dengan ‘Iim al-kalam (secara harfiah ilmu perdebatan) menunjukan suatu disiplin pemikiran islam secara umum disebut sebagai teologi atau (bahkan kurang akurat) sebagai teologi skolastik. The discipline, which evolved frm the political and religious controversies that engulfed the Muslim community in its formative year, deals with interpretations of religious doctrine and the deference of these interpretation by means of discursive argument. Disiplim, berkembang dari kontroversi politik dan agama yang menelan komunitas Muslim dari formatif tahun, berhubungan dengan interpretasi ajaran agama dan pertahanan penafsiran ini dengan cara diskursif argumen.
Dalam arti umum teologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kenyataan-kenyataan dan gejala-gejala agama yang juga membicarakan tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, baik jalan penyelidikan atau pemikiran murni, atau dengan jalan wahyu.

Sabtu, 11 Agustus 2012

rukun iman

MenjawabPeace & BerkahPertanyaan adalah apa adalah "Rukun Iman"?Rukun; [Sin. Rukn atau Rukun (Pilar), Pl. Arkan (Pilar)] berarti, umumnya sebagai, pilar A, bagian penting (atau bagian), dasar-dasar iman, prinsip dasar, arti lain yang digunakan adalah, dukungan, kaki ayat, ajaran, perintah, injuction, aturan tindakan, maksim.Iman; umumnya berarti Kepercayaan, iman, makna lain yang digunakan adalah, keyakinan, kepercayaan, kepercayaan, hati nurani, keyakinan.Oleh karena itu harfiah "Rukun Iman" berarti "Rukun iman", istilah lain yang hampir sama digunakan populer sebagai "Rukun Islam" yang berarti "Rukun Islam" juga populer sebagai "Lima Pilar dalam Islam" dapat dilihat di ensiklopedia apapun.Rukun Iman - "The Pillars Of Iman dalam Islam"Pilar iman Iman dalam Islam dibedakan dari pilar-pilar agama karena mereka fokus pada sistem kepercayaan bukan hanya ibadah ritual. Mereka juga dipengaruhi oleh hukum Islam tapi dipandu kebanyakan oleh kebenaran agak esoterik Islam. Tentu saja seseorang tidak dapat memiliki iman yang sempurna tanpa tunduk kepada hukum. The "Pilar" atau kebenaran yang di atasnya agama Islam didasarkan adalah:

    
Untuk percaya kepada Allah (SWT) (Tuhan) dalam Eksistensi-Nya, hak-Nya untuk disembah, Keesaan-Nya, Atribut-Nya, dan hak-Nya untuk mengatur
    
Untuk percaya pada malaikat Allah
    
Untuk percaya pada Al Qur'an dan kitab suci lainnya, (Taurat, Injil Yesus, Mazmur Daud)
    
Percaya kepada Rasul Allah, di antaranya Adam adalah pertama dan Nabi Muhammad (saw) adalah yang terakhir
    
Mempercayai Kebangkitan dan Hari Kiamat
    
Mempercayai Ilahi Preordainment

Banyak sarjana telah menulis berbagai penjelasan dari pilar. Ini daftar Pilar Iman diterima sebagai dasar keyakinan dalam Islam oleh setiap sekte dan aliran pemikiran. Banyak sarjana telah menulis berbagai penjelasan dari pilar. Ini daftar Pilar Iman diterima sebagai dasar keyakinan dalam Islam oleh setiap sekte dan aliran pemikiran.

rukun islam

Allah swt menyuruh manusia mentaati suruhanNya yang dikenali sebagai Rukun Islam yang terdiri daripada lima perkara iaitu:-
  1. Mengucap dua kalimah syahadah
  2. Menunaikan solat fardu lima waktu
  3. Berpuasa pada bulan Ramadan
  4. Membayar zakat - Zakat fitrah, Zakat harta
  5. Mengerjakan Haji di Mekah bagi mereka yang mampu

    Rukun Islam

    Amalan Kalimah Syahadah

    Rencana utama: Syahadah
    Perintah pertama Allah swt untuk manusia ialah Mengucapkan 2 kalimah syahadah iaitu 'Saya Bersaksi Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad saw Pesuruh Allah'. Setelah manusia mengaku Allah sebagai Tuhan dan Nabi Muhammad saw adalah pesuruhNya, dia telah melakukan kebaikan terbesar disisi Allah swt. Setelah ini Allah swt menyuruh kita untuk menunaikan Hak Kalimah seperti yang diamalkan Nabi saw iaitu mengajak manusia kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Kemungkaran terbesar ialah manusia tidak mengaku Allah sebagai Tuhan dan Nabi Muhammad saw adalah pesuruhNya perlu dicegah dengan menyampaikan/mendakwahkan Kalimah Syahadah Kepada yang belum mengucapkan Kalimah(belum Islam)untuk mengucapkan Kalimah Mulia ini. Kemungkaran terbesar dibuat olah orang Islam ialah tidak menunaikan Hak Kalimah (tidak mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran) dan kedua tidak menjaga Solat, ketiga tidak berpuasa, keempat tidak membayar zakat, kelima tidak menunaikan Haji perlu dicegah dengan mengajak mereka mengamalkannya.
    Menunaikan Hak Kalimah ini merupakan amalan disebut di dalam Quran sebagai amar makruf nahi Munkar, Allah swt memberi contoh melalui kisah-kisah Nabi sebelum ini bagaimana mereka mereka mencegah mungkar manusia.
    Hukum menunaikan Hak Kalimah ini adalah Fardhu Ain kepada semua orang Islam untuk mengajak kepada kebaikan(perintah Allah) dan mencegah kemungkaran setiap hari dan Fardhu Kifayah secara berjemaah bermula di setiap Masjid. Setiap masjid perlu ada sebahagian yang mengajak kepada kebiakan dan mencegah kemungkaran[perlu rujukan]
    Kalimah Syahadah



    Tiada Tuhan Melainkan Allah;
    Muhammad Itu Pesuruh Allah.


    "Allah menerangkan (kepada sekalian makhlukNya dengan dalil-dalil dan bukti), bahawasanya tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang sentiasa mentadbirkan (seluruh alam) dengan keadilan dan malaikat-malaikat serta orang-orang yang berilmu (mengakui dan menegaskan juga yang demikian); tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana." (Surah Ali ‘Imran : 18)[1]

    Solat

    Rencana utama: Solat
    Solat adalah ibadat fardu yang wajib dilakukan oleh orang Islam lima kali sehari. Solat lima waktu ini dikenali sebagai solat Fardu atau solat yang wajib dilakukan.
    " Kemudian apabila kamu telah selesai mengerjakan solat, maka hendaklah kamu menyebut dan mengingati Allah semasa kamu berdiri atau duduk dan semasa kamu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa tenteram (berada dalam keadaan aman) maka dirikanlah solat itu (dengan sempurna sebagaimana biasa). Sesungguhnya solat itu adalah satu ketetapan yang diwajibkan atas orang-orang yang beriman, yang tertentu waktunya. " - (Surah An-Nisaa’: 103)[2]
    Waktu Solat telah ditentukan masanya
  6. Solat Subuh (Sekurang-kurangnya sejam setengah sebelum matahari terbit)
  7. Solat Zohor (Baru sahaja selepas tengah hari)
  8. Solat Asar (Waktu petang)
  9. Solat Maghrib (Baru sahaja selepas matahari terbenam)
  10. Solat Isyak (Sekurang-kurangnya sejam setengah selepas matahari terbenam)
Sebelum solat dapat dilakukan, seorang harus membersihkan diri daripada hadas besar dan hadas kecil. Pembersihan hadas kecil dikenali sebagai Wudhu. Manakala pembersihan hadas besar pula adalah Mandi wajib (ghusl).
Solat harus dilakukan dalam bahasa Arab, yakni bahasa Al-Quran. Ketika solat, orang Muslim hendaklah berdiri tegak (bagi siapa yang mampu), rukuk, sujud sambil menghadap ke arah Kiblat yakni menghadap Kaabah di Makkah. Ianya berakhir dengan memandang ke kanan dan kemudian ke kiri, menyebut "Assalamu 'alaikum" bermaksud salam sejahtera bagimu.

Puasa

Rencana utama: Ibadat puasa
" Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa. " - (Surah Al-Baqarah: 183)[3]
" (Puasa yang diwajibkan itu ialah) beberapa hari yang tertentu; maka sesiapa di antara kamu yang sakit atau dalam musafir, (bolehlah dia berbuka), kemudian wajiblah dia berpuasa sebanyak (hari yang dibuka) itu pada hari-hari yang lain; dan wajib atas orang-orang yang tidak terdaya berpuasa (kerana tua dan sebagainya) membayar fidyah iaitu memberi makan orang miskin. Maka sesiapa yang dengan sukarela memberikan (bayaran fidyah) lebih dari yang ditentukan itu, maka itu adalah suatu kebaikan baginya dan (walaupun demikian) berpuasa itu lebih baik bagi kamu (daripada memberi fidyah), kalau kamu mengetahui. " - (Surah Al-Baqarah: 184)[4]
" (Masa yang diwajibkan kamu berpuasa itu ialah) bulan Ramadan yang padanya diturunkan Al-Quran, menjadi petunjuk bagi sekalian manusia dan menjadi keterangan-keterangan yang menjelaskan petunjuk dan (menjelaskan) perbezaan antara yang benar dengan yang salah. Oleh itu, sesiapa dari antara kamu yang menyaksikan anak bulan Ramadan (atau mengetahuinya), maka hendaklah dia berpuasa bulan itu dan sesiapa yang sakit atau dalam musafir maka (bolehlah dia berbuka, kemudian wajiblah dia berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (Dengan ketetapan yang demikian itu) Allah menghendaki kamu beroleh kemudahan dan Dia tidak menghendaki kamu menanggung kesukaran dan juga supaya kamu cukupkan bilangan puasa (sebulan Ramadan) dan supaya kamu membesarkan Allah kerana mendapat petunjukNya dan supaya kamu bersyukur. " - (Surah Al-Baqarah: 185)[5]

Zakat

Rencana utama: Zakat
Zakat dari segi syarak adalah mengeluarkan sebahagian daripada harta yang tertentu kepada golongan tertentu apabila cukup syarat-syaratnya.
" Pada hal mereka tidak diperintahkan melainkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ibadat kepadaNya, lagi tetap teguh di atas tauhid dan supaya mereka mendirikan solat serta memberi zakat dan yang demikian itulah agama yang benar." (Surah Al-Baiyinah : 5)[6]
" Ambillah (sebahagian) dari harta mereka menjadi sedekah (zakat), supaya dengannya engkau membersihkan mereka (dari dosa) dan mensucikan mereka (dari akhlak yang buruk) dan doakanlah untuk mereka, kerana sesungguhnya doamu itu menjadi ketenteraman bagi mereka dan (ingatlah) Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui. " (Surah At-Taubah : 103)[7]
" Sesungguhnya sedekah-sedekah (zakat) itu hanyalah untuk orang-orang fakir, dan orang-orang miskin dan amil-amil yang mengurusnya dan orang-orang mualaf yang dijinakkan hatinya dan untuk hamba-hamba yang hendak memerdekakan dirinya, dan orang-orang yang berhutang dan untuk (dibelanjakan pada) jalan Allah, dan orang-orang musafir (yang keputusan) dalam perjalanan. (Ketetapan hukum yang demikian itu ialah) sebagai satu ketetapan (yang datangnya) dari Allah. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana. " (Surah At-Taubah : 60)[8]

Menunaikan haji

Rencana utama: Haji
Semua orang Islam yang mampu wajib mengerjakan haji, tidak berkira asal-usul mereka. Umat Islam harus mengerjakan rukun ini sekurang-kurangnya sekali dalam hidup mereka.
" Di situ ada tanda-tanda keterangan yang nyata (yang menunjukkan kemuliaannya; di antaranya ialah) Makam Nabi Ibrahim dan sesiapa yang masuk ke dalamnya aman tenteramlah dia dan Allah mewajibkan manusia mengerjakan ibadat Haji dengan mengunjungi Baitullah iaitu sesiapa yang mampu sampai kepadanya dan sesiapa yang kufur (ingkarkan kewajipan ibadat Haji itu), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak berhajatkan sesuatu pun) dari sekalian makhluk. " (Surah Ali ‘Imran : 97)[9]
Semasa haji para Muslim mengingati peristiwa penting yang berlaku dalam sejarah Islam. Penyelidik Muslim dan Barat mendapati cara penunaian haji ini berasal dari cara Nabi Muhammad s.a.w. melakukakannya
Semasa haji, umat Muslim tiba di Pelabuhan Jeddah, dan berjalan ke Makkah. Berdekatan dengan Makkah, umat Muslim menukar ke pakaian putih yang dipanggil Ihram. Kaya atau miskin, hitam atau putih, semuanya berdiri sama rata.

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: Support@templateism.com

Our Team Memebers